Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54).
Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang.
Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan mungkin saja perusahaan dapat mempertahankan karyawannya juga.
Dikarenakan kompensasi mempunyai arti penting bagi perusahaan, dimana kompensasi dapat mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
Tujuan organisasi memberikan kompensasi pada karyawannya adalah:
1. Mendapatkan karyawan yang berkualitas : Untuk memenuhi standar yang diminta organisasi. Dalam upaya menarik calon karyawan masuk, organisasi harus merangsang calon-calon pelamar dengan tingkat kompensasi yang cukup kompetitif dengan tingkat kompensasi organisasi lain.
2. Mempertahankan karyawan yang sudah ada : Dengan adanya kompensasi yang kompetitif, organisasi dapat mempertahankan karyawan yang potensial dan berkualitas untuk tetap bekerja. Hal ini untuk mencegah tingkat perputaran kerja karyawan yang tinggi dan kasus pembajakan karyawan oleh organisasi lain.
3. Menjamin keadilan : Adanya administrasi kompensasi menjamin terpenuhinya rasa keadilan pada hubungan antara manajemen dan karyawan. Dengan pengikat pekerjaan, sebagai balas jasa organisasi atas apa yang sudah diabdikan karyawan pada organisasi, maka keadilan dalam pemberian kompensasi mutlak dipertimbangkan.
4. Perubahan sikap dan perilaku : Adanya kompensasi yang layak dan adil bagi karyawan hendaknya dapat memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak menguntungkan serta memengaruhi produktivitas kerja. Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru dan perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.
5. Efisiensi biaya : Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan upah yang kompetitif, organisasi dapat memperoleh keseimbangan dari etos kerja karyawan yang meningkat. Tanpa struktur pengupahan dan penggajian sistematik organisasi dapat membayar kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada para karyawannya.
6. Administrasi legalitas : Dalam administrasi kompensasi juga terdapat batasan legalitas karena diatur oleh pemerintah dalam sebuah undang-undang. Tujuannya agar organisasi tidak sewenang-wenang memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan di atas, perlu diikuti tahapan-tahapan manajemen kompensasi, antara lain melakukan evaluasi tiap pekerjaan dengan menggunakan informasi analisis pekerjaan, melakukan survei dan upah untuk menentukan keadilan eksternal yang didasarkan pada upah pembayaran di pasar kerja dan melakukan penilaian harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembayaran upah yang didasarkan pada keadilan internal dan eksternal.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Besarnya Kompensasi menurut Prof. DR. H. Edy Sutrisno, M.Si dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2016:199) dikatakan bahwa besar kecilnya kompensasi dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu tingkat biaya hidup, tingkat Kompensasi yang berlaku di perusahaan lain, tingkat Kemampuan perusahaan, Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan peranan Serikat Buruh.
Pemberian Kompensasi sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini.
a. Cuti : Setelah karyawan mampu memenuhi kewajibannya dengan disiplin masuk kerja maka kompensasi cuti sangat penting bagi karyawan.
Pekerja tidak bisa bekerja secara terus menerus tanpa ada libur oleh sebab itu kebijakan cuti yang diberikan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pekerja tidak bisa bekerja secara terus menerus tanpa ada libur oleh sebab itu kebijakan cuti yang diberikan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
b. Tunjangan ; Tunjangan berupa fasilitas yang sengaja disediakan oleh perusahaan di luar gaji pokok.
Selain alasan finansial, tunjangan seperti hari tua, rumah, kendaraan yang bersifat materil menjadi motivasi tersendiri bagi karyawan untuk lebih loyal kepada perusahaan karena asas take and give.
Semakin tinggi posisi seseorang, semakin banyak pula nilai tunjangan yang diberikan.
Tunjangan yang sesuai di sini sangat memengaruhi kinerja karyawan, karena mereka akan terpacu untuk bekerja sebaik mungkin sehingga mendapatkan kesempatan untuk promosi jabatan kemudian mendapatkan tunjangan.
Selain alasan finansial, tunjangan seperti hari tua, rumah, kendaraan yang bersifat materil menjadi motivasi tersendiri bagi karyawan untuk lebih loyal kepada perusahaan karena asas take and give.
Semakin tinggi posisi seseorang, semakin banyak pula nilai tunjangan yang diberikan.
Tunjangan yang sesuai di sini sangat memengaruhi kinerja karyawan, karena mereka akan terpacu untuk bekerja sebaik mungkin sehingga mendapatkan kesempatan untuk promosi jabatan kemudian mendapatkan tunjangan.
c. Insentif : Insentif ini sangat berhubungan dengan prestasi karyawan. Terutama untuk pekerjaan target maupun angka yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Sehingga dibutuhkan orang yang ahli dan dalam pencapaian target tersebut.
Perusahaan sudah sewajibnya untuk memberikan reward and recognition terhadap karyawan yang dapat mencapai targetnya yang biasanya berupa uang, untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut dalam mencapai target.
Sehingga dibutuhkan orang yang ahli dan dalam pencapaian target tersebut.
Perusahaan sudah sewajibnya untuk memberikan reward and recognition terhadap karyawan yang dapat mencapai targetnya yang biasanya berupa uang, untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut dalam mencapai target.
Demikian Pentingnya Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan, semoga bermanfaat.
0 comments